Menyebarkan Salam, Menampakkan Senyum dan Wajah Yang Ceria
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam
Menyebarkan Salam, Menampakkan Senyum dan Wajah Yang Ceria merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. dalam pembahasan Kitab Raudhatul Uqala wa Nuzhatul Fudhala (tamannya orang-orang yang berakal dan tamasyanya orang-orang yang mempunyai keutamaan) karya Abu Hatim Muhammad ibnu Hibban al Busty rahimahullah. Kajian ini disampaikan pada 22 Shafar 1440 H / 31 Oktober 2018 M.
Download mp3 kajian sebelumnya: Disunnahkannya Mudaroh dan Meninggalkan Mudahanah
Kajian Tentang Menyebarkan Salam, Menampakkan Senyum dan Wajah Yang Ceria – Kitab Raudhatul Uqala wa Nuzhatul Fudhala
Kewajiban seorang muslim apabila bertemu dengan saudaranya sesama muslim adalah mengucapkan salam kepadanya sambil tersenyum. Siapa yang melakukan hal itu, itu akan menggugurkan dosa-dosanya. Disebutkan dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا
“Tidaklah dua orang muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka berdua sebelum mereka berpisah.“ (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Tirmidzi)
Maka dari itu kita berusaha untuk mengamalkan ini. Yang seperti ini akan menyebabkan kita menjadi semakin dekat dengan manusia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮﺩٍ، ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ،ﻗَﺎﻝَ : ﺃَﻻَ ﺃُﺧْﺒِﺮُﻛُﻢْ ﺑِﻤَﻦْ ﺗُﺤَﺮَّﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭُ؟ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ : ﺑَﻠَﻰ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ، ﻗَﺎﻝَ : ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﻫَﻴِّﻦٍ، ﻟَﻴِّﻦٍ، ﻗَﺮِﻳﺐٍ، ﺳَﻬْﻞٍ
“Maukah kalian aku tunjukkan orang yang Haram baginya tersentuh api neraka?” Para sahabat berkata, “Mau, wahai Rasulallah!” Beliau menjawab: “(yang Haram tersentuh api neraka adalah) orang yang Hayyin, Layyin, Qarib, Sahl.” (H.R. At-Tirmidzi dan Ibnu Hiban).
Maka dengan kita mengucapkan salam, tersenyum, ini akan membuat manusia dekat dengan kita dan semakin menambah rasa cinta. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَا تَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوْا ، وَلَا تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَحَابُّوْا ، أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ ؟ أَفْشُوْا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ
“Tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian kerjakan maka kalian akan saling mencintai ? Sebarkanlah salam di antara kalian” (HR. Muslim)
Dizaman ini, banyak kaum muslimin bermusuhan hanya karena dunia. Maka kita harus semakin menebarkan salam untuk menimbulkan kecintaan diantara kita. Wajah yang berseri-seri memadamkan api permusuhan dan api kebencian. Demikian pula hal itu merupakan perisai dari orang yang hendak berbuat kedzaliman.
Apabila kita melihat ada orang yang kurang dalam ketaatan, kemudian kita perlihatkan wajah yang bermuka masam kepadanya, maka ini tidak wajib. Bahkan kita harus memperlihatkan wajah yang berseri-seri dengan harapan dengan wajah kita yang berseri-seri itu akan membuatnya mau kembali kepada ketaatan.
Simak Penjelasan Lengkap dan Download Kajian Tentang Menyebarkan Salam, Menampakkan Senyum dan Wajah Yang Ceria – Kitab Raudhatul Uqala wa Nuzhatul Fudhala
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/45041-menyebarkan-salam-menampakkan-senyum-dan-wajah-yang-ceria/